Sunday, 30 June 2013
berlari dalam mimpi
kata orang, mimpi adalah kembang tidur. menurutku, mimpi adalah refleksi atas apa yang ada di pikiran dan otak kita, dari pengalaman hidup sehari-hari sejak kita lahir dan peristiwa-peristiwa yang pernah kita alami, yang tersimulasi secara acak dengan ide-ide dan gagasan-gagasan atau keingingan-keinginan kita yang belum terlaksana, terkadang bercampur juga dengan perasaan emosional seperti kegembiraan, kesedihan dan ketakutan kita akan sesuatu dalam kehidupan nyata #panjang bener
hadiah ultah
dua hari lalu bertepatan dengan peringatan hari ultahku yang ke #uhuk... ga usah disebutin angkanya lah ya... dah tua pokoknya! #halah. jadi demi kebaikan semua mending ga usah ditulis, takut pada pingsan yang baca #huehehehe
dan sejak dua minggu lalu, suami sudah ngorek-orek kupingku, nanya-nanya minta hadiah apa. tiap kali dia nanya, aku selalu jawab, aku ga butuh apa-apa sayang #ciehhh, ga usah lah pakai hadiah-hadiah segala. tiap tahun sejak aku mengenalnya, aku selalu jawab begitu, tapi tetap saja selalu ada hadiah dan kartu ultah setiap tanggal 3 desember. dasar bandel!
dan sejak dua minggu lalu, suami sudah ngorek-orek kupingku, nanya-nanya minta hadiah apa. tiap kali dia nanya, aku selalu jawab, aku ga butuh apa-apa sayang #ciehhh, ga usah lah pakai hadiah-hadiah segala. tiap tahun sejak aku mengenalnya, aku selalu jawab begitu, tapi tetap saja selalu ada hadiah dan kartu ultah setiap tanggal 3 desember. dasar bandel!
anak blasteran
ini tulisan iseng...
agak-agak nyambung dikit dengan tulisanku tentang stereotype beberapa waktu lalu. cuma kali ini aku akan membahas soal anak hasil pernikahan campuran, atau biasa orang menyebutnya dengan anak indo, atau anak blasteran. kenapa disebutnya anak indo sih? padahal anak indo itu kan artinya anak indonesia ya. apa maksudnya kalau ada orang yang berwajah setengah bule disebutnya berwajah indo? aneh! siapa sih dulu yang mulai bikin panggilan salah kaprah ini? parah banget dah ngawurnya! :-D
lalu, kenapa cuma yang nikah sama kulit putih saja yang anaknya disebut berwajah indo atau blasteran? padahal pernikahan campuran itu kan bisa saja dengan yang berkulit apa saja, yang penting bukan warga negara indonesia, kan? tambah aneh saja! tapi ya sutralah, karena anggapan aneh dan ngawur tadi sudah berurat berakar seperti halnya kebiasaan korupsi di indonesia #eaaaa, jadi kita sepakat saja bahwa anak blasteran itu adalah anak hasil pernikahan campuran antara salah satu orang tua yang indonesia asli (entah ayah atau ibunya) dan satunya lagi bule kulit putih. deal ya?!...
alasanku nulis ini juga karena bakalnya si Beebee yang saat ini masih jungkir balik di dalam perutku akan masuk dalam kategori yang orang-orang sebut anak blasteran itu tadi. 'doh, kesian si Beebee belum juga melihat dunia tapi udah kena diskriminasi *puk-puk perut, sing sabar yo nakkk :-p*
satu lagi yang akan kubahas nanti adalah anggapan atau stereotype tentang anak blasteran yang sempat diselorohkan oleh salah satu teman (indonesia)-ku beberapa waktu yang lalu, dan bagiku agak-agak gimanaaa gitu. meski kupingku sudah seringkali mendengar hal senada, dan meski aku juga tahu kalau aku berada di posisinya besar kemungkinan aku juga akan mengatakan stereotype yang sama. orang indonesia gitu lhoh, meski toh akhirnya tetap ada desakan dari dalam hati untuk mencoba meluruskan anggapan salah kaprah yang sudah terlanjur diyakini oleh sebagian besar masyakarat kita ini.
anggapan yang kumaksudkan adalah bahwa punya anak blasteran itu kalau sudah besar nanti (pasti) bisa (di)jadi(kan) artis sinetron, pemain film, penyanyi atau foto-model. sering kan kita dengar hal ini? pasti semua mikirnya begitu, aku dulu juga mikirnya begitu. nikah sama bule itu perbaikan keturunan (perbaikan? berarti keturunan ras kita rusak-rusak ya mukanya, pake diperbaiki segala hahaha), dan nikah sama bule itu anaknya bisa jadi artis karena pasti berhidung mancung, berkulit putih dan berwajah indo! ya kan? ya kan? coba siapa yang ga pernah punya pemikiran seperti ini, angkat tangan :-p
memang tak bisa dipungkiri kenyataan bahwa anak hasil campuran ras bule dan (kita ambil satu contoh) ras indonesia itu secara anatomi parasnya (lebih terlihat) cantik-cantik dan ganteng-ganteng, meski tetap ada perkecualian sih. lihat saja artis-artis, penyanyi dan model indonesia papan atas, rata-rata darahnya memang campuran. banyak banget sih contohnya. yang lagi populer sekarang sih si cinta laura ya hehe. trus yang jadul-jadul ada ira wibowo dan adiknya ari wibowo, lalu si nadine putri indonesia itu, trus model tracey trinita, masih banyak lagi lah pokoknya, ga apal aku...
kalau dipikir-pikir sih mereka itu ya ga cantik atau ganteng-ganteng amat juga. bule asli di luar negeri banyak yang lebih ganteng. kan ada tuh artis sinetron bertampang indo tapi hidungnya ngikut hidung indonesia, gede dan lebar, jadi aneh kan bukannya ganteng #nomention hihihi. tapi ya memang kalau dibandingkan dengan tampang indonesia asli sih, tampang campuran memang lebih 'indah' dari segi anatomi wajah. hidung lebih mancung, kulit lebih putih bersih, warna bola mata lebih terang (ga hitam legam) dll.
padahal cantik/ganteng itu relatif kan ya. tergantung sisi pandang dari mana, dan yang memandang itu siapa. di inggris sini, karena semua orang rata-rata bule, lha malah yang berwajah asia seperti aku ini dibilang cantik dan eksotik, meski hidungku pesek, rambutku hitam legam, mataku juga hitam dan kulitku coklat sawo busuk, eh...sawo matang! sementara aku ga suka dengan warna kulitku, orang sini banyak yang iri lho dengan kulit coklat ala indonesia (aku pernah bahas di sini). lucu kan? yang pirang, kulit putih, mata biru, bule, tinggi semampai, malah dibilang pucat dan tidak cantik karena kebanyakan ya memang bertampang seperti itu, hehehe.
kembali ke anak blasteran.
karena hampir rata-rata perkawinan campuran menghasilkan anak campuran secara anatomi, dan rata-rata memang gen bule itu cenderung lebih kuat nurun ke anak, lalu pertanyaannya adalah, kenapa asumsi kita terhadap anak blasteran bisa seperti itu? kenapa hidung mancung selalu dibilang lebih indah daripada hidung pesek? kenapa kulit putih dibilang lebih indah daripada kulit sawo matang? padahal kalau standarnya dibalik, dan anak-anak itu hidup di tengah-tengah masyarakat bule, kan mereka itu jadi ga cantik/ganteng lagi yah, hehe...
mungkin itulah jawabannya...
manusia cenderung tidak puas dengan apa yang mereka miliki, dan cepat bosan dengan hal-hal sama dan terjadi berulang-ulang dalam hidupnya dan terjadi di sekitarnya. jadi orang-orang di indonesia yang tiap hari selalu melihat tampang-tampang indonesia berkeliaran di mana-mana, cepat bosan dengan muka yang berwajah itu-itu saja, begitu-begitu saja. tampang kodian istilahnya, hahaha.
lalu, ketika ada satu atau dua yang wajahnya beda dan berbalik 180 derajat dengan tampang kodian tadi, pesek jadi mancung, sawo matang jadi putih bersih, pendek jadi tinggi semampai, rambut hitam jadi pirang/kecoklatan, mata hitam jadi terang (dan kebetulan anatomi seperti ini dimiliki oleh anak-anak bule atau blasteran), maka orang-orang yang bosan ini akan menjadi tertarik dengan perbedaan tersebut. disebutlah yang beda itu cantik/ganteng. kalau dijual dan dijadikan ladang bisnis, seperti jual suara (penyanyi), jual akting (artis), jual badan (jadi model maksudnya ;-p), ya langsung laris manis tanjung kimpul, karena ketertarikan masyarakat pemirsanya ke hal-hal yang beda itu tadi :-)
kebalikannya, (kita ambil contoh) di inggris, tampang bule adalah tampang kodian! di mana-mana ya orang-orang hidungnya mancung, rambut warna-warni, bola mata warna-warni, jadi anak-anak blasteran yang hidupnya di inggris dan berhidung mancung ya jatuhnya jadi bertampang kodian juga hehehe. nah, kalau anak blasteran hasil kawin campur seperti si Beebee nanti hidup dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat bule, ya ga cantik/ganteng juga kan, biasa saja :-)
kecuali kalau gen dari aku (asia) nurun ke Beebee, jadi kulitnya agak coklat, rambutnya hitam legam, tapi hidungnya tetep mancung, tingginya nurun bapaknya, maka orang-orang inggris akan melihat Beebee agak beda dari bule-bule yang bertampang kodian tadi. ada campuran asianya! lantas apakah orang inggris akan melihat Beebee berpotensi sebagai artis? sepertinya ga juga deh. cuma orang indonesia sih kaeknya yang beranggapan bahwa tampang blasteran itu 'laku dijual', hehehe, entah kenapa.
kalaupun akhirnya ada beberapa anak blasteran yang hidup di indonesia, menyadari 'kelebihan'-nya secara anatomi dan juga menyadari bahwa tampangnya 'laku dijual' lalu memutuskan memilih untuk berkiprah di dunia hiburan seperti nama-nama yang sudah kusebut tadi, menurutku sih sah-sah saja. itu kan cari nafkah juga namanya, dan halal. daripada milih jadi pejabat atau politisi lalu korupsi? #eaaa
tapi tetap saja, bertampang blasteran tidak pernah menutup kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi apapun dan berkiprah di bidang apapun sesuai minat dan bakat masing-masing individu, ya toh. bisa saja si anak nantinya jadi astronot, ilmuwan, guru, atlit, dokter, pegawai bank, akuntan, pengacara, dll. ga harus jadi artis kan? apalagi kalau si anak tidak tinggal di indonesia yang mana tampang blasterannya menjadi hal yang lumrah, biasa dan kodian :-p
kalau tinggal di indonesia-pun, kalau emang suaranya kayak kaleng rombeng ya ga bisa jadi penyanyi lah ya, kesian kuping para pendengarnya #hehe. paling kalau mau dipaksain ya jadi artis lah, itu juga kalau aktingnya ga malu-maluin. biasanya sih anak-anak blasteran memang cukup pede dalam pergaulan (ya karena sudah dilihat beda dan dinilai lebih 'unggul' dari segi tampang oleh lingkungannya itu tadi, lantas akhirnya keunggulan itulah yang memiliki daya jual tinggi), yah minimal bisa jadi mc atau penyiar televisi lah ya (seperti contohnya jadi penyiar mtv gitoh ;-p).
sayangnya, kadang-kadang (atau kebanyakan) menjadi artis itu bukan kemauan si anaknya sih, tapi ortunya yang lebih mendorong (memaksa) si anak untuk masuk dunia hiburan. ya apalagi kalau ga karena alasan, cari duit gampang dan bisa hidup glamour, hehehe. bukan rahasia kalau ini mah ya... jadi kita lihat selalu saja ada artis bertampang indo yang terkesan dipaksakan meski kemampuannya terbatas, lalu kita sebut 'jual tampang doank', ya ga sih. tapi koq ya tetep laku-laku aja. lha mau gimana lagi, 250 juta penduduk indonesia kan pada haus hiburan hehehe.
anak blasteran yang terjun ke dunia hiburan yang memang berbakat tentunya juga banyak. memang ada keunikan tersendiri dengan tampang-tampang indo yang membanjiri layar televisi/dunia hiburan indonesia. karena jumlahnya yang semakin bertambah dari waktu ke waktu, pada akhirnya mereka toh harus bersaing mendapatkan order atau kontrak antar sesama artis bertampang indo lainnya, jadi dari segi kompetisi ya sah-sah saja. sayangnya kalau harus bersaing dengan artis bertampang lokal, mereka (bisa) dilihat lebih 'unggul', meskipun mungkin bakat dan kemampuan si artis lokal lebih bagus. ga adil yah? iya sih, tapi ya serba salah, karena pemirsa juga maunya lebih memilih melihat yang tampang-tampang indo sih, pegimane donk ;-p
contohnya, cinta laura yang tadinya kemampuan bahasa indonesia-nya agak belepotan dan sempat dibilang mengada-ada untuk mencari popularitas, padahal memang anak-anak yang tinggal di luar negeri selalu kesulitan ngomong indonesia. tapi rejekinya lancar kan? hehehe. aku bukan penggemar cinta laura sih, tapi salut juga sama tuh anak yang makin moncer bintang popularitasnya. udah lihat film terbarunya belum, The Philosophers, ini nih trailer-nya di youtube (aku juga blom nonton sih, belum ada di bioskop sini, jarang-jarang juga ke bioskop hehehe).
menurutku masih mending si cinta bisa bahasa indonesia meski belepotan. lha wong yang bapak-ibunya indonesia tulen tapi tinggal di luar negeri saja anak-anaknya sudah susah ngomong indonesia koq, apalagi yang salah satu ortunya orang luar, lebih susah lagi ngajarin anaknya ngomong indonesia. ga usah jauh-jauh deh, anak-anak orang jawa yang tumbuh di jakarta dengan kedua ortu masih jawa tulen dan sehari-hari di rumah ngomong jawa saja, anak-anaknya sudah ga ada yang bisa ngomong jawa, malah fasihnya betawi lu gue-lu gue. ya toh? ya toh?
jadi kesimpulannya nih:
anak bertampang indo atau blasteran itu 'cuma' terlihat cantik/ganteng jika tampang kodian di lingkungan sekitarnya berbeda 180 derajat, kalau ga begitu ya anak blasteran tampangnya termasuk kodian juga ;-p
anggapan anak blasteran itu bisa sukses di dunia hiburan atau entertainment, sepertinya cuma berlaku di indonesia dan si anak harus berdomisili dan menetap di indonesia serta (minimal) bisa berbahasa indonesia (meski belepotan ga papa, malah unik ;-p)
anak blasteran yang tinggal dan hidup di luar indonesia, biasanya hidup normal dan tidak terlihat 'beda' atau diperlakukan beda seperti anak-anak blasteran yang tinggal dan hidup di indonesia
anak blasteran yang tidak bisa berbahasa indonesia, ya ga bakal mungkin bisa 'cari nafkah' di dunia hiburan di indonesia karena akan terjadi kesulitan komunikasi, kecuali para pemirsa sinetron di seluruh indonesia ngerti bahasa asing semua (dan ini ga mungkin) hehehe
demikian bahasan iseng kali ini tentang anak blasteran.
mudah-mudahan Beebee bakatnya bukan jadi artis yah (ga ada turunan juga sih, hihi), jadi ilmuwan atau presiden/perdana menteri aja ga papa deh, amien. tapi kalaupun (terpaksa jalan hidup dan) bakatnya memang ke dunia hiburan (sapa tau ya kan?), ya langsung saja mulai karirnya di inggris - wong ya bakalnya tumbuh dan gede di sini - ga perlu lewat indonesia lagi, jadi bisa langsung go international, kayak keira knightley atau jude law gitoh! #halah
agak-agak nyambung dikit dengan tulisanku tentang stereotype beberapa waktu lalu. cuma kali ini aku akan membahas soal anak hasil pernikahan campuran, atau biasa orang menyebutnya dengan anak indo, atau anak blasteran. kenapa disebutnya anak indo sih? padahal anak indo itu kan artinya anak indonesia ya. apa maksudnya kalau ada orang yang berwajah setengah bule disebutnya berwajah indo? aneh! siapa sih dulu yang mulai bikin panggilan salah kaprah ini? parah banget dah ngawurnya! :-D
lalu, kenapa cuma yang nikah sama kulit putih saja yang anaknya disebut berwajah indo atau blasteran? padahal pernikahan campuran itu kan bisa saja dengan yang berkulit apa saja, yang penting bukan warga negara indonesia, kan? tambah aneh saja! tapi ya sutralah, karena anggapan aneh dan ngawur tadi sudah berurat berakar seperti halnya kebiasaan korupsi di indonesia #eaaaa, jadi kita sepakat saja bahwa anak blasteran itu adalah anak hasil pernikahan campuran antara salah satu orang tua yang indonesia asli (entah ayah atau ibunya) dan satunya lagi bule kulit putih. deal ya?!...
alasanku nulis ini juga karena bakalnya si Beebee yang saat ini masih jungkir balik di dalam perutku akan masuk dalam kategori yang orang-orang sebut anak blasteran itu tadi. 'doh, kesian si Beebee belum juga melihat dunia tapi udah kena diskriminasi *puk-puk perut, sing sabar yo nakkk :-p*
satu lagi yang akan kubahas nanti adalah anggapan atau stereotype tentang anak blasteran yang sempat diselorohkan oleh salah satu teman (indonesia)-ku beberapa waktu yang lalu, dan bagiku agak-agak gimanaaa gitu. meski kupingku sudah seringkali mendengar hal senada, dan meski aku juga tahu kalau aku berada di posisinya besar kemungkinan aku juga akan mengatakan stereotype yang sama. orang indonesia gitu lhoh, meski toh akhirnya tetap ada desakan dari dalam hati untuk mencoba meluruskan anggapan salah kaprah yang sudah terlanjur diyakini oleh sebagian besar masyakarat kita ini.
anggapan yang kumaksudkan adalah bahwa punya anak blasteran itu kalau sudah besar nanti (pasti) bisa (di)jadi(kan) artis sinetron, pemain film, penyanyi atau foto-model. sering kan kita dengar hal ini? pasti semua mikirnya begitu, aku dulu juga mikirnya begitu. nikah sama bule itu perbaikan keturunan (perbaikan? berarti keturunan ras kita rusak-rusak ya mukanya, pake diperbaiki segala hahaha), dan nikah sama bule itu anaknya bisa jadi artis karena pasti berhidung mancung, berkulit putih dan berwajah indo! ya kan? ya kan? coba siapa yang ga pernah punya pemikiran seperti ini, angkat tangan :-p
memang tak bisa dipungkiri kenyataan bahwa anak hasil campuran ras bule dan (kita ambil satu contoh) ras indonesia itu secara anatomi parasnya (lebih terlihat) cantik-cantik dan ganteng-ganteng, meski tetap ada perkecualian sih. lihat saja artis-artis, penyanyi dan model indonesia papan atas, rata-rata darahnya memang campuran. banyak banget sih contohnya. yang lagi populer sekarang sih si cinta laura ya hehe. trus yang jadul-jadul ada ira wibowo dan adiknya ari wibowo, lalu si nadine putri indonesia itu, trus model tracey trinita, masih banyak lagi lah pokoknya, ga apal aku...
kalau dipikir-pikir sih mereka itu ya ga cantik atau ganteng-ganteng amat juga. bule asli di luar negeri banyak yang lebih ganteng. kan ada tuh artis sinetron bertampang indo tapi hidungnya ngikut hidung indonesia, gede dan lebar, jadi aneh kan bukannya ganteng #nomention hihihi. tapi ya memang kalau dibandingkan dengan tampang indonesia asli sih, tampang campuran memang lebih 'indah' dari segi anatomi wajah. hidung lebih mancung, kulit lebih putih bersih, warna bola mata lebih terang (ga hitam legam) dll.
padahal cantik/ganteng itu relatif kan ya. tergantung sisi pandang dari mana, dan yang memandang itu siapa. di inggris sini, karena semua orang rata-rata bule, lha malah yang berwajah asia seperti aku ini dibilang cantik dan eksotik, meski hidungku pesek, rambutku hitam legam, mataku juga hitam dan kulitku coklat sawo busuk, eh...sawo matang! sementara aku ga suka dengan warna kulitku, orang sini banyak yang iri lho dengan kulit coklat ala indonesia (aku pernah bahas di sini). lucu kan? yang pirang, kulit putih, mata biru, bule, tinggi semampai, malah dibilang pucat dan tidak cantik karena kebanyakan ya memang bertampang seperti itu, hehehe.
kembali ke anak blasteran.
karena hampir rata-rata perkawinan campuran menghasilkan anak campuran secara anatomi, dan rata-rata memang gen bule itu cenderung lebih kuat nurun ke anak, lalu pertanyaannya adalah, kenapa asumsi kita terhadap anak blasteran bisa seperti itu? kenapa hidung mancung selalu dibilang lebih indah daripada hidung pesek? kenapa kulit putih dibilang lebih indah daripada kulit sawo matang? padahal kalau standarnya dibalik, dan anak-anak itu hidup di tengah-tengah masyarakat bule, kan mereka itu jadi ga cantik/ganteng lagi yah, hehe...
mungkin itulah jawabannya...
manusia cenderung tidak puas dengan apa yang mereka miliki, dan cepat bosan dengan hal-hal sama dan terjadi berulang-ulang dalam hidupnya dan terjadi di sekitarnya. jadi orang-orang di indonesia yang tiap hari selalu melihat tampang-tampang indonesia berkeliaran di mana-mana, cepat bosan dengan muka yang berwajah itu-itu saja, begitu-begitu saja. tampang kodian istilahnya, hahaha.
lalu, ketika ada satu atau dua yang wajahnya beda dan berbalik 180 derajat dengan tampang kodian tadi, pesek jadi mancung, sawo matang jadi putih bersih, pendek jadi tinggi semampai, rambut hitam jadi pirang/kecoklatan, mata hitam jadi terang (dan kebetulan anatomi seperti ini dimiliki oleh anak-anak bule atau blasteran), maka orang-orang yang bosan ini akan menjadi tertarik dengan perbedaan tersebut. disebutlah yang beda itu cantik/ganteng. kalau dijual dan dijadikan ladang bisnis, seperti jual suara (penyanyi), jual akting (artis), jual badan (jadi model maksudnya ;-p), ya langsung laris manis tanjung kimpul, karena ketertarikan masyarakat pemirsanya ke hal-hal yang beda itu tadi :-)
kebalikannya, (kita ambil contoh) di inggris, tampang bule adalah tampang kodian! di mana-mana ya orang-orang hidungnya mancung, rambut warna-warni, bola mata warna-warni, jadi anak-anak blasteran yang hidupnya di inggris dan berhidung mancung ya jatuhnya jadi bertampang kodian juga hehehe. nah, kalau anak blasteran hasil kawin campur seperti si Beebee nanti hidup dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat bule, ya ga cantik/ganteng juga kan, biasa saja :-)
kecuali kalau gen dari aku (asia) nurun ke Beebee, jadi kulitnya agak coklat, rambutnya hitam legam, tapi hidungnya tetep mancung, tingginya nurun bapaknya, maka orang-orang inggris akan melihat Beebee agak beda dari bule-bule yang bertampang kodian tadi. ada campuran asianya! lantas apakah orang inggris akan melihat Beebee berpotensi sebagai artis? sepertinya ga juga deh. cuma orang indonesia sih kaeknya yang beranggapan bahwa tampang blasteran itu 'laku dijual', hehehe, entah kenapa.
kalaupun akhirnya ada beberapa anak blasteran yang hidup di indonesia, menyadari 'kelebihan'-nya secara anatomi dan juga menyadari bahwa tampangnya 'laku dijual' lalu memutuskan memilih untuk berkiprah di dunia hiburan seperti nama-nama yang sudah kusebut tadi, menurutku sih sah-sah saja. itu kan cari nafkah juga namanya, dan halal. daripada milih jadi pejabat atau politisi lalu korupsi? #eaaa
tapi tetap saja, bertampang blasteran tidak pernah menutup kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi apapun dan berkiprah di bidang apapun sesuai minat dan bakat masing-masing individu, ya toh. bisa saja si anak nantinya jadi astronot, ilmuwan, guru, atlit, dokter, pegawai bank, akuntan, pengacara, dll. ga harus jadi artis kan? apalagi kalau si anak tidak tinggal di indonesia yang mana tampang blasterannya menjadi hal yang lumrah, biasa dan kodian :-p
kalau tinggal di indonesia-pun, kalau emang suaranya kayak kaleng rombeng ya ga bisa jadi penyanyi lah ya, kesian kuping para pendengarnya #hehe. paling kalau mau dipaksain ya jadi artis lah, itu juga kalau aktingnya ga malu-maluin. biasanya sih anak-anak blasteran memang cukup pede dalam pergaulan (ya karena sudah dilihat beda dan dinilai lebih 'unggul' dari segi tampang oleh lingkungannya itu tadi, lantas akhirnya keunggulan itulah yang memiliki daya jual tinggi), yah minimal bisa jadi mc atau penyiar televisi lah ya (seperti contohnya jadi penyiar mtv gitoh ;-p).
sayangnya, kadang-kadang (atau kebanyakan) menjadi artis itu bukan kemauan si anaknya sih, tapi ortunya yang lebih mendorong (memaksa) si anak untuk masuk dunia hiburan. ya apalagi kalau ga karena alasan, cari duit gampang dan bisa hidup glamour, hehehe. bukan rahasia kalau ini mah ya... jadi kita lihat selalu saja ada artis bertampang indo yang terkesan dipaksakan meski kemampuannya terbatas, lalu kita sebut 'jual tampang doank', ya ga sih. tapi koq ya tetep laku-laku aja. lha mau gimana lagi, 250 juta penduduk indonesia kan pada haus hiburan hehehe.
anak blasteran yang terjun ke dunia hiburan yang memang berbakat tentunya juga banyak. memang ada keunikan tersendiri dengan tampang-tampang indo yang membanjiri layar televisi/dunia hiburan indonesia. karena jumlahnya yang semakin bertambah dari waktu ke waktu, pada akhirnya mereka toh harus bersaing mendapatkan order atau kontrak antar sesama artis bertampang indo lainnya, jadi dari segi kompetisi ya sah-sah saja. sayangnya kalau harus bersaing dengan artis bertampang lokal, mereka (bisa) dilihat lebih 'unggul', meskipun mungkin bakat dan kemampuan si artis lokal lebih bagus. ga adil yah? iya sih, tapi ya serba salah, karena pemirsa juga maunya lebih memilih melihat yang tampang-tampang indo sih, pegimane donk ;-p
contohnya, cinta laura yang tadinya kemampuan bahasa indonesia-nya agak belepotan dan sempat dibilang mengada-ada untuk mencari popularitas, padahal memang anak-anak yang tinggal di luar negeri selalu kesulitan ngomong indonesia. tapi rejekinya lancar kan? hehehe. aku bukan penggemar cinta laura sih, tapi salut juga sama tuh anak yang makin moncer bintang popularitasnya. udah lihat film terbarunya belum, The Philosophers, ini nih trailer-nya di youtube (aku juga blom nonton sih, belum ada di bioskop sini, jarang-jarang juga ke bioskop hehehe).
menurutku masih mending si cinta bisa bahasa indonesia meski belepotan. lha wong yang bapak-ibunya indonesia tulen tapi tinggal di luar negeri saja anak-anaknya sudah susah ngomong indonesia koq, apalagi yang salah satu ortunya orang luar, lebih susah lagi ngajarin anaknya ngomong indonesia. ga usah jauh-jauh deh, anak-anak orang jawa yang tumbuh di jakarta dengan kedua ortu masih jawa tulen dan sehari-hari di rumah ngomong jawa saja, anak-anaknya sudah ga ada yang bisa ngomong jawa, malah fasihnya betawi lu gue-lu gue. ya toh? ya toh?
jadi kesimpulannya nih:
anak bertampang indo atau blasteran itu 'cuma' terlihat cantik/ganteng jika tampang kodian di lingkungan sekitarnya berbeda 180 derajat, kalau ga begitu ya anak blasteran tampangnya termasuk kodian juga ;-p
anggapan anak blasteran itu bisa sukses di dunia hiburan atau entertainment, sepertinya cuma berlaku di indonesia dan si anak harus berdomisili dan menetap di indonesia serta (minimal) bisa berbahasa indonesia (meski belepotan ga papa, malah unik ;-p)
anak blasteran yang tinggal dan hidup di luar indonesia, biasanya hidup normal dan tidak terlihat 'beda' atau diperlakukan beda seperti anak-anak blasteran yang tinggal dan hidup di indonesia
anak blasteran yang tidak bisa berbahasa indonesia, ya ga bakal mungkin bisa 'cari nafkah' di dunia hiburan di indonesia karena akan terjadi kesulitan komunikasi, kecuali para pemirsa sinetron di seluruh indonesia ngerti bahasa asing semua (dan ini ga mungkin) hehehe
demikian bahasan iseng kali ini tentang anak blasteran.
mudah-mudahan Beebee bakatnya bukan jadi artis yah (ga ada turunan juga sih, hihi), jadi ilmuwan atau presiden/perdana menteri aja ga papa deh, amien. tapi kalaupun (terpaksa jalan hidup dan) bakatnya memang ke dunia hiburan (sapa tau ya kan?), ya langsung saja mulai karirnya di inggris - wong ya bakalnya tumbuh dan gede di sini - ga perlu lewat indonesia lagi, jadi bisa langsung go international, kayak keira knightley atau jude law gitoh! #halah
Friday, 28 June 2013
berlari dalam mimpi
kata orang, mimpi adalah kembang tidur. menurutku, mimpi adalah refleksi atas apa yang ada di pikiran dan otak kita, dari pengalaman hidup sehari-hari sejak kita lahir dan peristiwa-peristiwa yang pernah kita alami, yang tersimulasi secara acak dengan ide-ide dan gagasan-gagasan atau keingingan-keinginan kita yang belum terlaksana, terkadang bercampur juga dengan perasaan emosional seperti kegembiraan, kesedihan dan ketakutan kita akan sesuatu dalam kehidupan nyata #panjang bener #phew
meski menurutku kebanyakan mimpi itu sifatnya absurd, sering tidak masuk di akal, kadang aneh dan janggal kalau dipikir-pikir lagi, tetap saja mimpi memberikan sejuta tafsir terutama jika setelah kita terbangun, apa yang kita impikan itu masih lekat membekas dalam ingatan. sebagian besar mimpi tidak mudah diingat. begitu terbangun, realita akan menyergap dan kita lupa apa yang baru saja kita impikan beberapa menit sebelumnya. mimpi yang lekat dalam ingatan, biasanya adalah mimpi yang punya arti mendalam dari segi emosional.
kenapa tiba-tiba aku tertarik untuk membahas soal mimpi? iseng saja sih :-)
ga juga dink... ini gara-gara tadi pagi aku terbangun dan ngos-ngosan! lha apa hubungannya dengan mimpi? begini ceritanya...
sejak dulu, entah awalnya kapan dan sejak umur berapa aku tak tau persisnya, aku sering mimpi berlari! bukan hanya sekedar lari-lari kecil atau jogging istilah kerennya, bukan pula lari dari sesuatu atau karena dikejar sesuatu yang seram seperti di film-film horor yang tak pernah kutonton, atau lari karena berolah raga, sama sekali bukan.
mimpi berlariku ini seperti ketika flash gordon (tokoh heroik di serial televisi itu lho) yang lari dari satu tempat ke tempat lain untuk menyelamatkan seseorang atau mencegah sesuatu yang buruk agar tidak terjadi. bedanya dengan flash gordon, di dalam mimpiku aku bukan seorang pahlawan. yang selalu kuingat keesokan harinya adalah aku cuma berlari dari satu lokasi ke lokasi lain, dari poin a ke poin b, itu saja. jadi berlarinya aku dalam mimpi itu seolah-olah hanya dengan berlari itulah aku bisa menuju ke tempat tujuan yang ingin kudatangi dalam mimpiku.
kalau orang bisa bermimpi mengendarai mobil, sepeda, naik kuda, berjalan, terbang dengan pesawat, atau tiba-tiba mimpi terbang saja seperti seekor burung, dalam mimpiku aku selalu berlari! #makin absurd kan...
dan mungkin karena aktivitas berlari dalam mimpi inilah yang menyebabkan aku selalu merasa lelah dan ngos-ngosan ketika terbangun!
yang menjadi masalah sekarang adalah, kenapa aku selalu berlari dalam mimpi? kenapa tidak naik mobil saja? atau naik sepeda misalnya? apakah dengan berlari ini menjadi simbol refleksi atas kelelahan fisikku yang membutuhkan istirahat lebih lama, atau kebalikannya di mana justru karena mimpi berlari ini begitu bangun tidur badanku menjadi lebih lelah dari biasanya? entahlah...
yang pasti, karena berlari ini degup jantungku ketika tidur menjadi lebih cepat dibandingkan jika aku cuma mengalami mimpi-mimpi cemen atau ringan yang lain, yang selalu dengan mudahnya terlupa begitu pagi tiba. padahal seharusnya ketika tidur kan organ tubuh diberikan kesempatan untuk beristirahat dan bekerja dengan lebih santai dibandingkan ketika kita terbangun dan beraktivitas dengan normal sehari-hari. lha kalau dalam tidurpun jantungku berdetak kencang karena aku mimpi berlari, kira-kira apa ya efeknya terhadap keseluruhan metabolisme tubuhku dan yang paling penting pada kesehatan jantungku karena waktu istirahatnya menjadi kurang cukup? (emang iya? jantung perlu istirahat? #ngawur) hmmm...
tadi pagi begitu bangun tidur sempat kepikiran, aku pengin nyari lembaga penelitian yang dikelola oleh para ilmuwan atau mahasiswa-mahasiswa program doktoral S3 jurusan 'mimpi' - kalau ada - yang menyelidiki mengenai hal-hal absurd seperti yang kualami tadi malam, hingga pertanyaan-pertanyaanku bisa terjawab secara ilmiah. pasti adalah penelitian model seperti itu di inggris (kalau ada yang punya infonya kasih tau aku ya) #niat
ga buru-buru juga sih, nantilah kalau ada waktu luang, aku akan ubek-ubek internet siapa tau nemu penelitian seperti itu yang membutuhkan sukarelawan untuk dijadikan kelinci percobaan #wuihh
karena rasa penasaran dan begitu banyak pertanyaan yang aku ingin tau jawabnya, rasanya aku takkan merasa keberatan dijadikan obyek penelitian ilmiah seperti di film-film itu, di mana si obyek dipasangi kabel-kabel dan dimonitor organ-organ vitalnya (terutama otak) ketika tidur, dan dipantau aktivitas mimpinya. menurutku sih tidak ada efek sampingnya sama sekali, wong cuma dimonitor ketika tidur koq. siapa tahu dari pengamatan kerja otak dan organ-organ vital ketika aku tidur, misteri seputar berlari dalam mimpiku akan terpecahkan.
kalau tulisan ini makin absurd, ya mohon dimaafkan ya para pembaca. namanya juga nulis tentang mimpi, di mana-mana memang selalu terdengar absurd.
kembali ke soal mimpiku tadi malam.
jadi ceritanya aku berada di atas sebuah bukit menghadap ke laut lepas. di depanku terhampar sebuah bukit hijau yang lebih kecil dan landai yang ditumbuhi rumput hijau segar. jalan berkelok-kelok di atas bukit kecil itu berakhir di sebuah rumah besar yang ada di sebelah kiri sisi bukit kecil di depanku tadi. entah dalam rangka apa, dan kenapa aku tiba-tiba berada di sana, jangan tanya ya. aku sendiri kurang tahu. lucunya, setting tempat di mana bukit kecil itu berada, seingatku adalah di wilayah ancol, jakarta! aneh kan? haha, namanya juga mimpi, nothing is impossible!
dari atas bukit tempat aku berdiri itulah, tiba-tiba aku merasa harus mendatangi rumah di sisi kiri bukit kecil tadi. tujuannya untuk inspeksi atau pemeriksaan. apa yang harus diperiksa dan mengapa harus diperiksa, kurang jelas juga. pokoknya tugasku dalam mimpi tadi malam itu adalah untuk mendatangi rumah itu dan memeriksanya!
karena untuk turun ke sana aku harus melewati jalanan yang berkelok-kelok tadi, tak ada cara lain untuk menuju ke rumah yang terlihat sangat kecil dari atas bukit di mana aku berdiri karena lumayan jauh jaraknya. spontan begitu otakku berkata aku harus segera menuju ke rumah itu, aku mulai berlari!!!
pertama sih pelan, sepertinya aku hanya lari-lari kecil saja. tapi melihat jarak yang kutempuh masih jauh, aku mulai mempercepat lariku. begitu seterusnya, tambah cepat dan cepat dan cepat.
ujung-ujungnya, biasanya bukan hanya kakiku saja yang berlari, tapi kedua tanganku ikut menjejak ke tanah supaya menambah kecepatan lariku. aku menjadi terlupa kalau aku adalah manusia. di dalam mimpi, dengan kedua kaki dan tangan menjejak tanah dan badanku bergerak dengan kecepetan tinggi menuju ke lokasi yang ingin kutuju, sepertinya aku bukanlah sesosok manusia lagi. mungkin aku sudah berubah menjadi seekor laba-laba raksasa atau seekor harimau! hanya itu yang menurutku masuk akal, karena hewan-hewan itu tidak bertangan dan bergerak cepat atau berlari dengan semua kaki-kakinya.
ketika tanganku mulai berfungsi menjadi kaki inilah aku merasakan sensasi yang aneh, dimana pemandangan sekitar berkelebat sedemikian cepat dan hanya meninggalkan jejak samar di ingatanku. dan biasanya, tak lama setelah aktivitas berlari dalam mimpi dengan kecepatan tinggi ini, aku akan terbangun dan merasa ngos-ngosan (bahasa indonesianya apa sih, terengah-engah ya :-p #dijewer pak JS Badudu), jantung berdegup kencang dan keringetan, tapi lalu tertidur lagi karena rasa lelah yang menyergap tiba-tiba. sungguh kebiasaan mimpi yang cukup aneh!
kusebut kebiasaan karena bukan hanya sekali dua kali aku mengalami mimpi berlari dengan kedua tangan dan kaki. seperti sudah kusebut di atas, mimpi seperti ini sangat sering aku alami, apalagi pas dulu sewaktu masih tinggal di indonesia. belakangan ini sejak aku tinggal di eropa, aku semakin jarang berlari dalam mimpi, hingga kupikir aku takkan mengalaminya lagi dan lama-lama tak kupikirkan. tapi sejak kehamilan ini, dan badanku menjadi cepat merasa lelah, kebiasaan berlari dalam mimpi ini koq datang lagi ya.
mungkin memang ada hubungannya dengan perutku yang mulai membuncit, atau memang ada kondisi psikis lain yang mempengaruhi, aku sendiri tak tau jawabannya. yang pasti, berlari dalam mimpi itu ternyata cukup melelahkan, saudara-saudara! silakan berbagi di kolom komen kalau kamu juga pernah atau sering mengalami mimpi serupa. atau mungkin sudah ada yang tau apa makna berlari dalam mimpi? yang punya buku primbon mungkin? #bakar menyan
daripada tulisan ini menjadi semakin absurd dan tak terkendali, lebih baik aku akhiri sampai di sini saja curhatku soal berlari dalam mimpi, dan mari kita kembali ke dunia nyata :-)
meski menurutku kebanyakan mimpi itu sifatnya absurd, sering tidak masuk di akal, kadang aneh dan janggal kalau dipikir-pikir lagi, tetap saja mimpi memberikan sejuta tafsir terutama jika setelah kita terbangun, apa yang kita impikan itu masih lekat membekas dalam ingatan. sebagian besar mimpi tidak mudah diingat. begitu terbangun, realita akan menyergap dan kita lupa apa yang baru saja kita impikan beberapa menit sebelumnya. mimpi yang lekat dalam ingatan, biasanya adalah mimpi yang punya arti mendalam dari segi emosional.
kenapa tiba-tiba aku tertarik untuk membahas soal mimpi? iseng saja sih :-)
ga juga dink... ini gara-gara tadi pagi aku terbangun dan ngos-ngosan! lha apa hubungannya dengan mimpi? begini ceritanya...
sejak dulu, entah awalnya kapan dan sejak umur berapa aku tak tau persisnya, aku sering mimpi berlari! bukan hanya sekedar lari-lari kecil atau jogging istilah kerennya, bukan pula lari dari sesuatu atau karena dikejar sesuatu yang seram seperti di film-film horor yang tak pernah kutonton, atau lari karena berolah raga, sama sekali bukan.
mimpi berlariku ini seperti ketika flash gordon (tokoh heroik di serial televisi itu lho) yang lari dari satu tempat ke tempat lain untuk menyelamatkan seseorang atau mencegah sesuatu yang buruk agar tidak terjadi. bedanya dengan flash gordon, di dalam mimpiku aku bukan seorang pahlawan. yang selalu kuingat keesokan harinya adalah aku cuma berlari dari satu lokasi ke lokasi lain, dari poin a ke poin b, itu saja. jadi berlarinya aku dalam mimpi itu seolah-olah hanya dengan berlari itulah aku bisa menuju ke tempat tujuan yang ingin kudatangi dalam mimpiku.
kalau orang bisa bermimpi mengendarai mobil, sepeda, naik kuda, berjalan, terbang dengan pesawat, atau tiba-tiba mimpi terbang saja seperti seekor burung, dalam mimpiku aku selalu berlari! #makin absurd kan...
dan mungkin karena aktivitas berlari dalam mimpi inilah yang menyebabkan aku selalu merasa lelah dan ngos-ngosan ketika terbangun!
yang menjadi masalah sekarang adalah, kenapa aku selalu berlari dalam mimpi? kenapa tidak naik mobil saja? atau naik sepeda misalnya? apakah dengan berlari ini menjadi simbol refleksi atas kelelahan fisikku yang membutuhkan istirahat lebih lama, atau kebalikannya di mana justru karena mimpi berlari ini begitu bangun tidur badanku menjadi lebih lelah dari biasanya? entahlah...
yang pasti, karena berlari ini degup jantungku ketika tidur menjadi lebih cepat dibandingkan jika aku cuma mengalami mimpi-mimpi cemen atau ringan yang lain, yang selalu dengan mudahnya terlupa begitu pagi tiba. padahal seharusnya ketika tidur kan organ tubuh diberikan kesempatan untuk beristirahat dan bekerja dengan lebih santai dibandingkan ketika kita terbangun dan beraktivitas dengan normal sehari-hari. lha kalau dalam tidurpun jantungku berdetak kencang karena aku mimpi berlari, kira-kira apa ya efeknya terhadap keseluruhan metabolisme tubuhku dan yang paling penting pada kesehatan jantungku karena waktu istirahatnya menjadi kurang cukup? (emang iya? jantung perlu istirahat? #ngawur) hmmm...
tadi pagi begitu bangun tidur sempat kepikiran, aku pengin nyari lembaga penelitian yang dikelola oleh para ilmuwan atau mahasiswa-mahasiswa program doktoral S3 jurusan 'mimpi' - kalau ada - yang menyelidiki mengenai hal-hal absurd seperti yang kualami tadi malam, hingga pertanyaan-pertanyaanku bisa terjawab secara ilmiah. pasti adalah penelitian model seperti itu di inggris (kalau ada yang punya infonya kasih tau aku ya) #niat
ga buru-buru juga sih, nantilah kalau ada waktu luang, aku akan ubek-ubek internet siapa tau nemu penelitian seperti itu yang membutuhkan sukarelawan untuk dijadikan kelinci percobaan #wuihh
karena rasa penasaran dan begitu banyak pertanyaan yang aku ingin tau jawabnya, rasanya aku takkan merasa keberatan dijadikan obyek penelitian ilmiah seperti di film-film itu, di mana si obyek dipasangi kabel-kabel dan dimonitor organ-organ vitalnya (terutama otak) ketika tidur, dan dipantau aktivitas mimpinya. menurutku sih tidak ada efek sampingnya sama sekali, wong cuma dimonitor ketika tidur koq. siapa tahu dari pengamatan kerja otak dan organ-organ vital ketika aku tidur, misteri seputar berlari dalam mimpiku akan terpecahkan.
kalau tulisan ini makin absurd, ya mohon dimaafkan ya para pembaca. namanya juga nulis tentang mimpi, di mana-mana memang selalu terdengar absurd.
kembali ke soal mimpiku tadi malam.
jadi ceritanya aku berada di atas sebuah bukit menghadap ke laut lepas. di depanku terhampar sebuah bukit hijau yang lebih kecil dan landai yang ditumbuhi rumput hijau segar. jalan berkelok-kelok di atas bukit kecil itu berakhir di sebuah rumah besar yang ada di sebelah kiri sisi bukit kecil di depanku tadi. entah dalam rangka apa, dan kenapa aku tiba-tiba berada di sana, jangan tanya ya. aku sendiri kurang tahu. lucunya, setting tempat di mana bukit kecil itu berada, seingatku adalah di wilayah ancol, jakarta! aneh kan? haha, namanya juga mimpi, nothing is impossible!
dari atas bukit tempat aku berdiri itulah, tiba-tiba aku merasa harus mendatangi rumah di sisi kiri bukit kecil tadi. tujuannya untuk inspeksi atau pemeriksaan. apa yang harus diperiksa dan mengapa harus diperiksa, kurang jelas juga. pokoknya tugasku dalam mimpi tadi malam itu adalah untuk mendatangi rumah itu dan memeriksanya!
karena untuk turun ke sana aku harus melewati jalanan yang berkelok-kelok tadi, tak ada cara lain untuk menuju ke rumah yang terlihat sangat kecil dari atas bukit di mana aku berdiri karena lumayan jauh jaraknya. spontan begitu otakku berkata aku harus segera menuju ke rumah itu, aku mulai berlari!!!
pertama sih pelan, sepertinya aku hanya lari-lari kecil saja. tapi melihat jarak yang kutempuh masih jauh, aku mulai mempercepat lariku. begitu seterusnya, tambah cepat dan cepat dan cepat.
ujung-ujungnya, biasanya bukan hanya kakiku saja yang berlari, tapi kedua tanganku ikut menjejak ke tanah supaya menambah kecepatan lariku. aku menjadi terlupa kalau aku adalah manusia. di dalam mimpi, dengan kedua kaki dan tangan menjejak tanah dan badanku bergerak dengan kecepetan tinggi menuju ke lokasi yang ingin kutuju, sepertinya aku bukanlah sesosok manusia lagi. mungkin aku sudah berubah menjadi seekor laba-laba raksasa atau seekor harimau! hanya itu yang menurutku masuk akal, karena hewan-hewan itu tidak bertangan dan bergerak cepat atau berlari dengan semua kaki-kakinya.
ketika tanganku mulai berfungsi menjadi kaki inilah aku merasakan sensasi yang aneh, dimana pemandangan sekitar berkelebat sedemikian cepat dan hanya meninggalkan jejak samar di ingatanku. dan biasanya, tak lama setelah aktivitas berlari dalam mimpi dengan kecepatan tinggi ini, aku akan terbangun dan merasa ngos-ngosan (bahasa indonesianya apa sih, terengah-engah ya :-p #dijewer pak JS Badudu), jantung berdegup kencang dan keringetan, tapi lalu tertidur lagi karena rasa lelah yang menyergap tiba-tiba. sungguh kebiasaan mimpi yang cukup aneh!
kusebut kebiasaan karena bukan hanya sekali dua kali aku mengalami mimpi berlari dengan kedua tangan dan kaki. seperti sudah kusebut di atas, mimpi seperti ini sangat sering aku alami, apalagi pas dulu sewaktu masih tinggal di indonesia. belakangan ini sejak aku tinggal di eropa, aku semakin jarang berlari dalam mimpi, hingga kupikir aku takkan mengalaminya lagi dan lama-lama tak kupikirkan. tapi sejak kehamilan ini, dan badanku menjadi cepat merasa lelah, kebiasaan berlari dalam mimpi ini koq datang lagi ya.
mungkin memang ada hubungannya dengan perutku yang mulai membuncit, atau memang ada kondisi psikis lain yang mempengaruhi, aku sendiri tak tau jawabannya. yang pasti, berlari dalam mimpi itu ternyata cukup melelahkan, saudara-saudara! silakan berbagi di kolom komen kalau kamu juga pernah atau sering mengalami mimpi serupa. atau mungkin sudah ada yang tau apa makna berlari dalam mimpi? yang punya buku primbon mungkin? #bakar menyan
daripada tulisan ini menjadi semakin absurd dan tak terkendali, lebih baik aku akhiri sampai di sini saja curhatku soal berlari dalam mimpi, dan mari kita kembali ke dunia nyata :-)
EJB - buah hatiku
inilah cerita selanjutnya...maap yah agak-agak telat postingnya, harap maklum....
apa yang terjadi setelah air ketubanku pecah jam 23.30 hari selasa 23 april 2013 yang lalu? semaleman ga bisa tidur tentu saja, menurut ngana?! ;-p
bagaimana bisa kalau setiap setengah jam sekali perut berkontraksi dan rasanya aneh sekali, hihi. seperti sudah diinstruksikan oleh bu bidan sebelumnya (baca seri catatan bumil yah), akupun segera nelpon rumah sakit bagian bersalin yang sudah mempunyai semua data-data kehamilanku selama ini, dan menjabarkan situasi yang kualami. seorang bidan yang nerima telponku dengan sabar mendengarkan penjelasanku secara kronologis, dan menyarankan hal-hal yang bisa kulakukan untuk rileks dan tidak panik :-D
karena meski air ketuban sudah pecah tapi kontraksiku masih mau-mau nggak-nggak dan cuma terjadi setiap setengah jam sekali alias masih tahap awal banget, jadi lebih baik tetap di rumah saja supaya bisa tenang, daripada berangkat ke rumah sakit tapi ga ada kemajuan nanti malah ga nyaman di sana. aku setuju. memang nunggu kontraksi lebih baik di rumah saja karena lebih santai dan suasananya tenang.
si bidan juga wanti-wanti dan berpesan agar segera nelpon kalau ada perubahan sehingga kondisiku tetap terpantau. aku juga diminta ngukur suhu badan untuk jaga-jaga kalau terjadi infeksi, yang ditandai oleh meningkatnya suhu tubuh. untungnya aku selalu sedia termometer sendiri di rumah. si bidan yang jaga malam di rumah sakit ini juga bilang, besok pagi seorang bidan akan dikirim ke rumah untuk memeriksa kondisiku dan apa yang kudu kulakukan selanjutnya. sip deh... telpon kututup dan berharap moga-moga malam ini ga jadi malam dramatis :-)
usai nelpon, karena tidurpun ga bakal bisa nyenyak, supaya sedikit rileks aku berendam air hangat di bak mandi dari jam 2-3 pagi. untungnya ga pake kembang tujuh rupa, bisa jadi lagu dangdut ntar yah, mandi kembang tengah malam, hehehe...
besok paginya, hari rabu...
seperti yang dijanjikan, pagi-pagi banget seorang bidan sudah dateng ke rumah. setelah memperkenalkan diri, bu bidan ini mulai ngecek air ketubanku yang pecah sejak tadi malam dengan melihat warna cairan yang terkumpul di pant-pad (baca: pembalut wanita) yang kupakai sejak semalam. ia lalu menelpon rumah sakit untuk konfirmasi kontraksi tahap pertama. karena menurut dia kontraksiku cukup lamban, ada kemungkinan hari ini bisa bertambah cepat yang mana aku bisa langsung cek-in ke rumah sakit, atau bisa juga sebaliknya melambat dan ada kemungkinan menghilang alias macet! #baru tau kontraksi bisa macet #hihihi
kalau tidak ada kemajuan dengan kontraksiku yang rada-rada malas ini, kata bidan besok pagi hari kamis aku dijadualkan induksi (untuk mempercepat kontraksi) di rumah sakit jam 8 pagi. kamar sudah di-booking dan tim dokter sudah siap untuk membantu proses persalinanku. ketika kutanya kenapa tidak hari ini saja jadi ga harus nunggu semaleman lagi, katanya sejak air ketuban pecah, baiknya tubuh diberikan kesempatan 2 x 24 jam untuk berkontraksi secara alami sebelum tindakan medis dilakukan. resiko infeksi bisa dipantau lewat suhu tubuh bumil, dan anggapan kalau setelah pecah janin di perut bisa kehabisan air adalah tidak benar karena air yang hilang akan segera diganti dan diproduksi lagi oleh tubuh #ooo begitu...
maka hari rabu itu setelah si bidan pulang dan aku sms kakakku di indonesia, mengabarkan kalau air ketubanku sudah pecah sejak semalam, malah dia yang panik! kenapa masih di rumah saja? kenapa belum ke rumah sakit? kesian bayinya kekeringan, nanti kenapa-kenapa!! #hehehe...
beda negara, beda pengetahuan rupanya yah....
di UK sini, air ketuban pecah tidak berarti apa-apa (ga perlu panik maksudnya!), dan tidak harus segera ke rumah sakit, meski pihak rumah sakit tetap memantau kita lewat bidan yang dikirim ke rumah, atau kita yang nelpon mereka dan mengabarkan situasi terakhir. tapi kata kakakku, di indonesia kalau air ketuban pecah duluan sebelum bumil kontraksi, katanya langsung operasi sesar lhoh!!! #wuehehehe...ini mah rumah sakitnya haus duit yah (baca juga: biaya melahirkan dan operasi sesar). padahal di sini operasi sesar itu pilihan paling akhir, dan hanya kalau situasinya darurat saja jadi sebisa mungkin tidak dilakukan atau dihindari kalau pilihan melahirkan normal dengan metode yang lain masih memungkinkan :-)
maka seharian itu aku sama suami malah bengong deh di rumah. mau ngapa-ngapain juga jadi bingung ga jelas, suami pasang out-of-office di akun-email-nya dan siaga satu, hihi. mobil juga sudah diparkir di depan pintu siap-siap kalau tiba-tiba kontraksiku nambah, eh... lha koq siangnya malah macet! bener juga kata bu bidan tadi pagi, kontraksi ternyata bisa macet juga, ga cuma lalu lintas di jakarta doank hehe. setelah aku cari tahu di internet mengenai hal ini dan jadi belajar banyak info soal kontraksi macet, akhirnya aku malah ngebantuin suami beres-beres rumah sama masang stiker dinding yang kubeli kemarin bergambar burung hantu endhut itu! kata internet, kontraksi memang bisa macet karena pada intinya tubuh belum siap, ya ga bisa diapa-apain juga sih jadi cuma bisa nunggu :-p
rabu malemnya...
setelah sesorean mogok... pelan tapi pasti aku mulai merasakan gelombang kontraksi lagi, kali ini lebih sering, setiap 15 sampai 20 menit sekali. aku coba praktekkan ilmu-ilmu ante-natal yang aku pelajari di kursus, agar hormon oksitosin yang sangat diperlukan pada tahapan ini untuk memperlancar kontraksi bisa diproduksi dengan lancar oleh tubuh. tapi tetap saja selang waktu kontraksiku tidak banyak mengalami kemajuan. kadang-kadang datang setiap 5 menit, lalu melambat lagi. malas sekali rupanya si Beebee di dalam perut, mau-mau ngga-ngga pengin lahirnya #hehehe
jam 9 malam sebelum tidur, aku nelpon rumah sakit lagi mengabarkan kondisiku. si bidan menyarankan aku untuk mencoba istirahat dan tidur sebanyak-banyaknya karena besok pagi aku perlu energi untuk persalinan yang sudah dijadwalkan. whoaaaa.... baru nyadar, besok adalah hari H ternyata saudara-saudara, hari persalinan si Beebee! maju sehari dari perkiraan jadinya... #eng ing engggg
malam itu aku tidur dan mimpi aneh! tapi lupa mimpi apa... #abaikan
kamis, 25 april 2013!
jam 8 pagi kami rencana mau berangkat ke rumah sakit. untuk memastikan semua oke, aku nelpon rumah sakit lagi sekalian nanya, boleh sarapan ga. takutnya aku sudah terlanjur makan ternyata ga boleh kan berabe, hehehe. eh, si bidan di rumah sakit malah menyarankan aku kalau bisa makan besar karena bakal butuh energi banyak hari ini. hmmm.. butuh energi banyak? sebanyak apa sih energi untuk melahirkan itu? atau jangan-jangan bakal disuruh nyangkul sawah nih, jadi curiga.... #LOL
akupun nurut, sarapan sekenyang mungkin dan akhirnya rencana berangkat jam 8 jadi molor jadi jam 8.30. ga papa sih tadi sudah bilang juga ke rumah sakit kalau emang kudu makan dulu kaeknya bakal rada telat, dan si bidan bilang 'no problem' karena mereka sekalian bisa pertukaran shift malam ke shift pagi.
selesai sarapan, kami pun langsung meluncur di kamis pagi yang cerah tapi masih rada dingin, ke rumah sakit. tas dan tetek bengek sudah dari hari-hari kemarin ada di bagasi mobil jadi ga perlu repot-repot lagi takut ada yang ketinggalan, karena semua memang sudah siap dari kapan-kapan. bayangan kalau hamil tua dan air ketuban pecah suami kudu nyetir ke rumah sakit ngebut sambil panik kayak ambulan (kalau perlu pake sirine nguing nguingggg...), ternyata salah besar dan ga jadi kenyataan saudara-saudara!
kami santai saja di mobil sementara suami nyetir pelan dengan kecepatan normal dan masih berhaha-hihi sepanjang perjalanan, karena kontraksiku macet lagi! ya jadi kayak masih hamil biasa saja, ga ada panik atau perasaan buru-buru cepat sampai rumah sakit gitu. sesampainya di rumah sakit, jarum jam hampir menunjuk ke angka 9. sampai di bangsal melahirkan, barisan bidan, suster, dokter kandungan sudah siap-siap di sana menyambutku, karena mereka sudah tahu aku akan datang jam sekian #wedeuwww berasa artis. tapi kenapa semua senyum-senyum padaku penuh misteri begitu yah... #jadi curiga
kami lalu ditunjukkan jalan ke kamar bersalin (satu pasien satu kamar donk, mirip kamar kelas 1 di indo tapi di sini gratis hehe). aku diminta tiduran dan rileks sambil dipasangi alat pemantau detak jantung si Beebee seperti yang kemarin-kemarin aku jalani untuk monitoring rutin itu. suami mulai beres-beres tas bawaan dan utak-atik remote TV nyari channel yang menarik (ada TV juga laaa..., komplit pokokna!).
apa yang terjadi setelah air ketubanku pecah jam 23.30 hari selasa 23 april 2013 yang lalu? semaleman ga bisa tidur tentu saja, menurut ngana?! ;-p
bagaimana bisa kalau setiap setengah jam sekali perut berkontraksi dan rasanya aneh sekali, hihi. seperti sudah diinstruksikan oleh bu bidan sebelumnya (baca seri catatan bumil yah), akupun segera nelpon rumah sakit bagian bersalin yang sudah mempunyai semua data-data kehamilanku selama ini, dan menjabarkan situasi yang kualami. seorang bidan yang nerima telponku dengan sabar mendengarkan penjelasanku secara kronologis, dan menyarankan hal-hal yang bisa kulakukan untuk rileks dan tidak panik :-D
karena meski air ketuban sudah pecah tapi kontraksiku masih mau-mau nggak-nggak dan cuma terjadi setiap setengah jam sekali alias masih tahap awal banget, jadi lebih baik tetap di rumah saja supaya bisa tenang, daripada berangkat ke rumah sakit tapi ga ada kemajuan nanti malah ga nyaman di sana. aku setuju. memang nunggu kontraksi lebih baik di rumah saja karena lebih santai dan suasananya tenang.
si bidan juga wanti-wanti dan berpesan agar segera nelpon kalau ada perubahan sehingga kondisiku tetap terpantau. aku juga diminta ngukur suhu badan untuk jaga-jaga kalau terjadi infeksi, yang ditandai oleh meningkatnya suhu tubuh. untungnya aku selalu sedia termometer sendiri di rumah. si bidan yang jaga malam di rumah sakit ini juga bilang, besok pagi seorang bidan akan dikirim ke rumah untuk memeriksa kondisiku dan apa yang kudu kulakukan selanjutnya. sip deh... telpon kututup dan berharap moga-moga malam ini ga jadi malam dramatis :-)
usai nelpon, karena tidurpun ga bakal bisa nyenyak, supaya sedikit rileks aku berendam air hangat di bak mandi dari jam 2-3 pagi. untungnya ga pake kembang tujuh rupa, bisa jadi lagu dangdut ntar yah, mandi kembang tengah malam, hehehe...
besok paginya, hari rabu...
seperti yang dijanjikan, pagi-pagi banget seorang bidan sudah dateng ke rumah. setelah memperkenalkan diri, bu bidan ini mulai ngecek air ketubanku yang pecah sejak tadi malam dengan melihat warna cairan yang terkumpul di pant-pad (baca: pembalut wanita) yang kupakai sejak semalam. ia lalu menelpon rumah sakit untuk konfirmasi kontraksi tahap pertama. karena menurut dia kontraksiku cukup lamban, ada kemungkinan hari ini bisa bertambah cepat yang mana aku bisa langsung cek-in ke rumah sakit, atau bisa juga sebaliknya melambat dan ada kemungkinan menghilang alias macet! #baru tau kontraksi bisa macet #hihihi
kalau tidak ada kemajuan dengan kontraksiku yang rada-rada malas ini, kata bidan besok pagi hari kamis aku dijadualkan induksi (untuk mempercepat kontraksi) di rumah sakit jam 8 pagi. kamar sudah di-booking dan tim dokter sudah siap untuk membantu proses persalinanku. ketika kutanya kenapa tidak hari ini saja jadi ga harus nunggu semaleman lagi, katanya sejak air ketuban pecah, baiknya tubuh diberikan kesempatan 2 x 24 jam untuk berkontraksi secara alami sebelum tindakan medis dilakukan. resiko infeksi bisa dipantau lewat suhu tubuh bumil, dan anggapan kalau setelah pecah janin di perut bisa kehabisan air adalah tidak benar karena air yang hilang akan segera diganti dan diproduksi lagi oleh tubuh #ooo begitu...
maka hari rabu itu setelah si bidan pulang dan aku sms kakakku di indonesia, mengabarkan kalau air ketubanku sudah pecah sejak semalam, malah dia yang panik! kenapa masih di rumah saja? kenapa belum ke rumah sakit? kesian bayinya kekeringan, nanti kenapa-kenapa!! #hehehe...
beda negara, beda pengetahuan rupanya yah....
di UK sini, air ketuban pecah tidak berarti apa-apa (ga perlu panik maksudnya!), dan tidak harus segera ke rumah sakit, meski pihak rumah sakit tetap memantau kita lewat bidan yang dikirim ke rumah, atau kita yang nelpon mereka dan mengabarkan situasi terakhir. tapi kata kakakku, di indonesia kalau air ketuban pecah duluan sebelum bumil kontraksi, katanya langsung operasi sesar lhoh!!! #wuehehehe...ini mah rumah sakitnya haus duit yah (baca juga: biaya melahirkan dan operasi sesar). padahal di sini operasi sesar itu pilihan paling akhir, dan hanya kalau situasinya darurat saja jadi sebisa mungkin tidak dilakukan atau dihindari kalau pilihan melahirkan normal dengan metode yang lain masih memungkinkan :-)
maka seharian itu aku sama suami malah bengong deh di rumah. mau ngapa-ngapain juga jadi bingung ga jelas, suami pasang out-of-office di akun-email-nya dan siaga satu, hihi. mobil juga sudah diparkir di depan pintu siap-siap kalau tiba-tiba kontraksiku nambah, eh... lha koq siangnya malah macet! bener juga kata bu bidan tadi pagi, kontraksi ternyata bisa macet juga, ga cuma lalu lintas di jakarta doank hehe. setelah aku cari tahu di internet mengenai hal ini dan jadi belajar banyak info soal kontraksi macet, akhirnya aku malah ngebantuin suami beres-beres rumah sama masang stiker dinding yang kubeli kemarin bergambar burung hantu endhut itu! kata internet, kontraksi memang bisa macet karena pada intinya tubuh belum siap, ya ga bisa diapa-apain juga sih jadi cuma bisa nunggu :-p
rabu malemnya...
setelah sesorean mogok... pelan tapi pasti aku mulai merasakan gelombang kontraksi lagi, kali ini lebih sering, setiap 15 sampai 20 menit sekali. aku coba praktekkan ilmu-ilmu ante-natal yang aku pelajari di kursus, agar hormon oksitosin yang sangat diperlukan pada tahapan ini untuk memperlancar kontraksi bisa diproduksi dengan lancar oleh tubuh. tapi tetap saja selang waktu kontraksiku tidak banyak mengalami kemajuan. kadang-kadang datang setiap 5 menit, lalu melambat lagi. malas sekali rupanya si Beebee di dalam perut, mau-mau ngga-ngga pengin lahirnya #hehehe
jam 9 malam sebelum tidur, aku nelpon rumah sakit lagi mengabarkan kondisiku. si bidan menyarankan aku untuk mencoba istirahat dan tidur sebanyak-banyaknya karena besok pagi aku perlu energi untuk persalinan yang sudah dijadwalkan. whoaaaa.... baru nyadar, besok adalah hari H ternyata saudara-saudara, hari persalinan si Beebee! maju sehari dari perkiraan jadinya... #eng ing engggg
malam itu aku tidur dan mimpi aneh! tapi lupa mimpi apa... #abaikan
kamis, 25 april 2013!
jam 8 pagi kami rencana mau berangkat ke rumah sakit. untuk memastikan semua oke, aku nelpon rumah sakit lagi sekalian nanya, boleh sarapan ga. takutnya aku sudah terlanjur makan ternyata ga boleh kan berabe, hehehe. eh, si bidan di rumah sakit malah menyarankan aku kalau bisa makan besar karena bakal butuh energi banyak hari ini. hmmm.. butuh energi banyak? sebanyak apa sih energi untuk melahirkan itu? atau jangan-jangan bakal disuruh nyangkul sawah nih, jadi curiga.... #LOL
akupun nurut, sarapan sekenyang mungkin dan akhirnya rencana berangkat jam 8 jadi molor jadi jam 8.30. ga papa sih tadi sudah bilang juga ke rumah sakit kalau emang kudu makan dulu kaeknya bakal rada telat, dan si bidan bilang 'no problem' karena mereka sekalian bisa pertukaran shift malam ke shift pagi.
selesai sarapan, kami pun langsung meluncur di kamis pagi yang cerah tapi masih rada dingin, ke rumah sakit. tas dan tetek bengek sudah dari hari-hari kemarin ada di bagasi mobil jadi ga perlu repot-repot lagi takut ada yang ketinggalan, karena semua memang sudah siap dari kapan-kapan. bayangan kalau hamil tua dan air ketuban pecah suami kudu nyetir ke rumah sakit ngebut sambil panik kayak ambulan (kalau perlu pake sirine nguing nguingggg...), ternyata salah besar dan ga jadi kenyataan saudara-saudara!
kami santai saja di mobil sementara suami nyetir pelan dengan kecepatan normal dan masih berhaha-hihi sepanjang perjalanan, karena kontraksiku macet lagi! ya jadi kayak masih hamil biasa saja, ga ada panik atau perasaan buru-buru cepat sampai rumah sakit gitu. sesampainya di rumah sakit, jarum jam hampir menunjuk ke angka 9. sampai di bangsal melahirkan, barisan bidan, suster, dokter kandungan sudah siap-siap di sana menyambutku, karena mereka sudah tahu aku akan datang jam sekian #wedeuwww berasa artis. tapi kenapa semua senyum-senyum padaku penuh misteri begitu yah... #jadi curiga
kami lalu ditunjukkan jalan ke kamar bersalin (satu pasien satu kamar donk, mirip kamar kelas 1 di indo tapi di sini gratis hehe). aku diminta tiduran dan rileks sambil dipasangi alat pemantau detak jantung si Beebee seperti yang kemarin-kemarin aku jalani untuk monitoring rutin itu. suami mulai beres-beres tas bawaan dan utak-atik remote TV nyari channel yang menarik (ada TV juga laaa..., komplit pokokna!).
Subscribe to:
Posts (Atom)